Rabu, 03 September 2014

My Secret Idol

“My Secret Idol
Pagi ini matahari disambut ceria oleh para penghuni alam semesta, setelah berlalunya malam yang cukup menguras tenaga beberapa penggemar yang tak hentinya berjingkrak-jingkrak ria mengikuti alunan music yang terus berdengung hingga larut malam itu berthenti juga, namun kenangan yang tidak pernah dapat dilupakan itu akan selalu menjadikan malam itu malam yang istimewa bagi beberapa orang.
“Apa kau datang ke konsernya tadi malam?” Tanya beberapa siswi yang antusias menanyai beberapa orang yang sudah sejak pagi tadi membicarakan tentang idola mereka. Super Gen.
“Tentu saja harus. Kami ini datang awal sekali, ya meskipun kami ada di barisan belakang, tapi itu tidak mengurangi ketampanan Refli” jawab salah seorang diantara mereka, yang lainnya mengangguk tanda membenarkan.
Aku bahkan ada di barisan depan.
“Lalu bagaimana penampilan mereka?” Tanya mereka lagi penasaran.
“Super Gen tidak melakukan kesalahan apapun, penampilan mereka selalu hebat” jawabnya bangga.
Apa kau tidak melihat? Bahkan Ozi hampir terpeleset ketika  dance tunggal.
Setelah cukup berbincang ria seputar konser yang menggemparkan tadi malam, gadis tadi yang seolah mewawancarai mereka kembali duduk di bangkunya dengan puasnya setelah mendapat beberapa informasi dari kelompok gadis terlihat sangat gaul dengan pakaian mereka yang serba fashionable.
“Apa kau mendengarnya barusan? The Fun kemarin datang ke konser Super Gen. Andai saja aku bisa datang” Gadis yang biasa dipanggil Ocha ini memejamkan mata sambil membayangkan konser yang hanya bisa dilihatnya lewat layar kaca, mencoba memulai percakapan dengan orang disampingnya.
“Oh, aku bahkan tidak tertarik dengan semua itu”
Aku sangat menyukai mereka, Ocha.
“Sepertinya Titin tidak terlalu tahu tentang ketampanan mereka. Super Gen itu terdiri dari Refli yang tampan, Ozi yang misterius, Robby yang mempesona dan Agus yang selalu perhatian pada fans. Mereka itu keren sekali” kata Tita menjelaskan, sementara Titin hanya seolah mendengarkan, tidak peduli.
Sudahlah, aku sudah mengetahui semua itu.
Titin merenung sejenak ketika Ocha masih sibuk menjelaskan tentang Super Gen yang jelas-jelas sudah diketahui Titin sebelumnya. Andai ia bisa memberitahu pada Ocha bahwa sebenarnya ia juga menyukai Super Gen, bahkan sejak mereka belum mengetahui itu sebelumnya, pasti akan sangat menyenangkan membicarakan mereka bersama tanpa harus bertanya pada The Fun yang sudah jelas-jelas mereka sangat sombong hanya untuk sekedar ditanyai.
Ada banyak alasan yang tidak cukup untuk menjelaskan semua itu.