“My Secret Idol”
Pagi ini matahari disambut ceria oleh para penghuni
alam semesta, setelah berlalunya malam yang cukup menguras tenaga beberapa
penggemar yang tak hentinya berjingkrak-jingkrak ria mengikuti alunan music
yang terus berdengung hingga larut malam itu berthenti juga, namun kenangan
yang tidak pernah dapat dilupakan itu akan selalu menjadikan malam itu malam
yang istimewa bagi beberapa orang.
“Apa kau datang ke konsernya tadi malam?” Tanya
beberapa siswi yang antusias menanyai beberapa orang yang sudah sejak pagi tadi
membicarakan tentang idola mereka. Super Gen.
“Tentu saja harus. Kami ini datang awal sekali, ya
meskipun kami ada di barisan belakang, tapi itu tidak mengurangi ketampanan
Refli” jawab salah seorang diantara mereka, yang lainnya mengangguk tanda
membenarkan.
Aku bahkan ada
di barisan depan.
“Lalu bagaimana penampilan mereka?” Tanya mereka
lagi penasaran.
“Super Gen tidak melakukan kesalahan apapun,
penampilan mereka selalu hebat” jawabnya bangga.
Apa kau tidak
melihat? Bahkan Ozi hampir terpeleset ketika
dance tunggal.
Setelah cukup berbincang ria seputar konser yang
menggemparkan tadi malam, gadis tadi yang seolah mewawancarai mereka kembali
duduk di bangkunya dengan puasnya setelah mendapat beberapa informasi dari
kelompok gadis terlihat sangat gaul dengan pakaian mereka yang serba
fashionable.
“Apa kau mendengarnya barusan? The Fun kemarin
datang ke konser Super Gen. Andai saja aku bisa datang” Gadis yang biasa
dipanggil Ocha ini memejamkan mata sambil membayangkan konser yang hanya bisa dilihatnya
lewat layar kaca, mencoba memulai percakapan dengan orang disampingnya.
“Oh, aku bahkan tidak tertarik dengan semua itu”
Aku sangat
menyukai mereka, Ocha.
“Sepertinya Titin tidak terlalu tahu tentang
ketampanan mereka. Super Gen itu terdiri dari Refli yang tampan, Ozi yang
misterius, Robby yang mempesona dan Agus yang selalu perhatian pada fans.
Mereka itu keren sekali” kata Tita menjelaskan, sementara Titin hanya seolah
mendengarkan, tidak peduli.
Sudahlah, aku
sudah mengetahui semua itu.
Titin merenung sejenak ketika Ocha masih sibuk
menjelaskan tentang Super Gen yang jelas-jelas sudah diketahui Titin
sebelumnya. Andai ia bisa memberitahu pada Ocha bahwa sebenarnya ia juga
menyukai Super Gen, bahkan sejak mereka belum mengetahui itu sebelumnya, pasti
akan sangat menyenangkan membicarakan mereka bersama tanpa harus bertanya pada
The Fun yang sudah jelas-jelas mereka sangat sombong hanya untuk sekedar
ditanyai.
Ada banyak
alasan yang tidak cukup untuk menjelaskan semua itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar