Siti Jannah Nuraisyah merupakan seorang mahasiswi
Institut Pertanian Bogor yang bertempat tinggal di Kp. Sukamaju RT 03 / RW 02,
Desa Kadungora, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut. Ia tinggal bersama nenek,
buyut dan ketiga adiknya yang masih bersekolah, sedangkan orangtuanya tinggal
terpisah namun dengan jarak yang masih tidak terlalu jauh di tempat tersebut.
Bertempat tinggal di lingkungan tersebut membuatnya
memiliki tetangga di sekeliling rumah. Tetangga terdekat yang berada di
sekitarnya adalah rumah seorang guru, lebih tepatnya guru semasa SD. Gurunya
sangat ramah dan baik, namun tidak terlalu sering bersosialisasi dengan
tetangga lainnya, keluarganya tertutup. Jika ada hari-hari besar, seperti saat
lebaran, mereka lebih memilih merayakannya di rumah neneknya. Maka dari itu,
kami tidak terlalu mengenalnya. Hanya sebagai guru SD yang mengajar.
Depan rumah terdapat sebuah rumah yang belakangan
ini tidak ditempati. Pemilik sebelumnya adalah seorang pria tua sendirian dan
sekarang beliau sudah tiada hingga akhirnya putrinya yang menempati tempat
tersebut, namun akhir-akhir ini jarang terlihat.
Belakang rumah terdapat seorang tetangga yang
memiliki rumah sederhana, lebih kecil dibanding yang lainnya. Hidupnya pun
sederhana, mereka sering berjualan makanan-makanan yang biasa dijual kepada
anak-anak yang sering melintas di daerah tersebut. Keluarga sederhana yang
memiliki dua orang anak kecil beserta menghidupi adiknya yang merupakan teman
bermain adik yang bungsu.
Rumah kami dekat masjid, namun tidak banyak orang
yang melintas untuk shalat berjamaah, hanya terlihat beberapa orang saja.
Kecuali hari jumat, jalanan yang memang dilewati di depan rumahku banyak yang
lalu lalang jika hari jumat tiba.
Tetangga lainnya yang berada di sekitar rumah memang
jarang sekali bersosialisasi, mereka terlalu sibuk dengan pekerjaan yang mereka
lakukan. Sementara ibu tidak seperti ibu-ibu lainnya yang suka bergosip. Kami
biasanya saling menyapa jika hari raya tiba, saling berkunjung ke rumah
masing-masing tetangga yang dekat lalu kemudian dilanjut bersilaturahmi dengan
saudara kita yang jauh.
Rumah RT tepat berada di depan, bersebelahan dengan
rumah yang jarang dihuni setelah kepergian pria tua itu. Selain menjadi seorang
RT, ia juga berprofesi sebagai tenaga pengajar di sebuah Sekolah Dasar tidak
jauh dari tempat tersebut sehingga Bu RT ini sulit untuk ditemui jika jam-jam
sekolah.
Lingkungan sosial di daerah kami tidak terlalu
terasa kekeluargaannya. Tidak ada yang namanya ibu-ibu pkk yang selalu
berkumpul umtuk menyalurkan hobi. Tidak ada kerja bakti setiap hari ahad
ataupun karangtaruna yang dipimpin anak muda. Kami seolah sibuk dengan urusan
masing-masing.
Di daerah kami juga saya jarang keluar rumah. Tidak
ada hal yang harus dilakukan jika keluar rumah. Tidak ada teman sebaya yang
bisa diajak bermain bersama. Hari-hari biasanya ku habiskan bersama adik-adik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar