Kamis, 24 Januari 2019

Kisahku yang (luar) biasa

Saat kamu bercengkrama dengan orang lain, menceritakan kisah-kisah hidupnya saling bergantian. Aku hanya terdiam. Bukan maksudku tidak ingin ikut serta terlarut dalam cerita, namun aku hanya bingung saat giliranku tiba. Kisah apa yang ingin aku sampaikan?

Tentang aku, yang terbiasa hidup di bawah angan-angan yang hilang. Atau mungkin kisah tentang keluarga yang bagiku luar biasa, tapi ternyata hanya sebatas itu saja. Aku bimbang. Kisah itu tidak semenyenangkan ketika aku membayangkannya. Ternyata, itu kisah yang biasa saja.

Sekarang, aku terbiasa menonton kisah-kisah drama yang tersajikan begitu saja. Kisah heroik dan menarik. Kisah yang mungkin sebenarnya jalan cerita itu jarang terjadi di kehidupan kita. Aku menjadi gagu. Kisahku ternyata tak semenarik itu.

Aku hanya menjadi pendengar!

Aku hanya bisa menjadi seseorang yang berimajinasi tinggi tentang kisah orang lain.

Aku dan kisah yang luar biasa ini (bagiku).

Jumat, 30 Desember 2016

Kisah yang Telah Dilalui

kecerdasan-anak
Langkah kaki yang tadinya cepat membelah jalanan rel kereta api kemudian sedikit melambat. Napasnya agak tersengal, akhirnya aku juga sedikit melambatkan langkah untuk menyejajarkannya.

“Jalan kaki juga sepertinya bagus untuk kesehatan,” katanya. Aku sempat berhenti lalu melihat punggungnya yang penuh dengan kucuran keringat.

Aku baru tersadar kini dirimu sudah beranjak tua Ayah. Terima kasih karena selama ini telah menjadi pembimbing dan pelindungku dalam menjalani kehidupan.

Aku mengejarnya.

Rasanya baru kemarin aku berlari di sore hari bersama Ayah. Membelah jalanan rel kereta api dengan langkah-langkah yang cepat lalu sesaat meminggirkan diri saat terdengar suara deru kereta api pertanda ia akan segera lewat. Serasa kemarin aku menangis saat terjatuh untuk mengejar dan dirimu yang menggendongku disertai cerita lalu hidupmu.

Beberapa tahun telah berlalu, kini aku yang dulunya gadis kecilmu sudah menjadi gadis dewasa yang selalu meninggalkan rumah tercintanya untuk menuntut ilmu. Tahun-tahun yang awalnya sulit, namun aku selalu yakin doamu akan selalu hadir menyertainya.

Tahun-tahun yang kulalui tidaklah sesulit tahun-tahunmu. Ini bukanlah hal yang berat dibandingkan kisah perjalanan hidupmu yang selalu engkau ceritakan sebagai pendorong semangat bahwa aku, putrimu juga mampu melakukan hal yang lebih besar dari itu semua.

Kisah perjalanan hidup yang dimulai dari ketidakhadiran ayah dan ibu. Engkau selalu kuat meskipun pada awalnya seolah jalanmu tidaklah benar. Namun, dengan keteguhan dan keinginan yang kuat. Akhirnya seseorang membawamu pada jalan yang seharusnya.

Kakek yang sudah meninggal sebelum ayah mengingat wajahnya dengan jelas, serta Ibu yang terpaksa pergi merantau karena keterbatasan ekonomi demi menghidupi keluarga. Ayah juga merupakan anak tunggal tanpa saudara yang hidup bergantung pada Paman dan Bibi. Segala hal yang memberi batasan ruang untuk berekspresikan diri membuatnya tumbuh menjadi pribadi yang terombang-ambing terbawa pengaruh lingkungan yang tidak baik.

Ekonomi yang membuatnya terpaksa tidak melanjutkan sekolah dan bergaul dengan anak-anak lainnya yang juga tidak bersekolah. Hal-hal kecil yang tidak baik semisal mencuri buah di pekarangan orang lain menjad cikal bakal tumbuhnya perilaku yang tidak disukai dan tidak sesuai dengan norma masyarakat.

Ayahku tumbuh dan akhirnya menjadi pemimpin dari sekelompok preman-preman, begitulah ia menyebutnya. Hobinya pada bidang musik ia salurkan dengan membentuk sebuah band dan di sana ia menjadi drumer abal-abal dengan bantuan teman dekatnya yang merupakan anak dari kepala desa. Rambutnya yang panjang dan menakutkan sehingga seringkali orang memanggilnya dengan sebutan macan daerahnya.

Meskipun seringkali mengajak berkelahi orang lain hanya karena alasan tidak sopan padanya. Namun ayah masih memiliki nurani. Akhirnya hidayah itu kemudian hadir saat sebuah peristiwa memaksanya hanya mampu berbaring di tempat tidur selama sebulan. Saat itu, ia mengkhawatirkan mengenai kematian dan hal yang akan terjadi setelahnya seperti yang pernah tak sengaja ia dengar di pengajian ibu-ibu masjid.

Beberapa lama saat Alloh masih memberinya kesempatan untuk memiliki kehidupannya kembali, ia membubarkan band yang dibentuknya sendiri. Kemudian mulai menyibukkan diri dengan membaca berbagai buku islami yang biasanya ada di masjid-masjid. Kebiasaan itu berhenti tatkala seseorang menegurnya dengan bijak.

“Jika ingin mendapatkan ilmu agama yang sesungguhnya, carilah seorang guru.”

Tanpa berbekal apapun, uang ataupun kesiapan. Ayah mendatangi sebuah pesantren yang terdekat dari daerahnya. Semangat kesungguhan dan ketangguhan yang ia miliki, akhirnya ia mengabdikan diri pada kiyai yang berada di sana.

Meskipun pada akhirnya sedikit ilmu yang ia miliki dan ingin dibagi ditolak mentah-mentah oleh masyarakat kampungnya. Alasannya sederhana, karena dulunya beliau bukanlah orang yang dapat dipercaya. Seringkali ia bertanya pada kiyai dan menyampaikan jawaban kiyai tersebut, namun tetap saja rasa percaya itu sulit hadir karena masa lalu.

Setidaknya saat ini sudah jauh lebih baik saat Ayah memutuskan membuka pengajian anak-anak. Sedikit demi sedikit anak-anak semakin bertambah, dan orang tua mereka akhirnya terketuk hatinya. Perjuangan itu mungkin tidak akan bisa dilalui tanpa kehadiran Ibu di sampingnya. Bidadari tersebut masih merupakan kerabat kiyai yang tanpa sengaja dijodohkan oleh teman-teman di pesantren akibat usia Ayah yang saat itu masuk pesantren sudah dianggap tertua.

Tentu saja aku juga hadir dan semakin membahagiakan keluarga kami. Bahkan sekarang aku memiliki tiga orang adik. Tahun-tahun itu kini sudah berlalu, bergantikan dengan tahun-tahun yang penuh dengan harapan dan impian baru. Impianmu Ayah, akan ku wujudkan. Terus menebarkan kebaikan kepada setiap orang.

Aku hanya bisa menangis tertahan saat punggung tua tegap yang telah memikul berbagai macam beban kini basah oleh keringat. Bukan hanya karena lari sore yang kami lakukan, tapi juga kisah yang telah ia lalui.

#ParaPencariCahayaKehidupan

Selasa, 19 April 2016

Sertifikasi Ekolabel



Kegiatan sertifikasi ekolabel pada suatu unit usaha atau perusahaan bersifat sukarela, dimana unit usaha melakukan permohonan (aplikasi) kepada lembaga sertifikasi ekolabel untuk dievaluasi atau dinilai sesuai ruang lingkupnya dan kriteria ekolabel, yakni kriteria dan ambang batas terkait dengan hasil kajian daur hidup produk untuk aspek lingkungan yang signifikan, menilai prasyarat (penaatan peraturan perundang-undangan pengelolaan lingkungan hidup, penerapan sistem manajemen lingkungan, pemenuhan standar mutu dan/atau penerapan sistem manajemen mutu, dan kemasan produk yang ramah lingkungan). Penilaian dilakukan dengan melalui evaluasi awal yakni guna mengetahui kelayakan permohonan sertiflkasi untuk diproses lebih lanjut ke tahap berikutnya, kemudian evaluasi lapangan yang meliputi audit lapangan dan/atau pegambilan serta pengujian contoh yang dilakukan oleh Evaluator sesuai ketentuan Pedoman KAN 804 Kriteria Kompetensi Evaluator Sertifikasi Ekolabel.

Perusahaan yang menerapkan ekolabel Indonesia untuk kertas cetak tanpa salut, memiliki sistern jaminan mutu produk dan sistern manajemen lingkungan, penggunaan bahan baku yang diperoleh secara legal dan/atau bersertifikat pengelolaan hutan yang lestari, penggunaan dan pengelolaan bahan kimia yang memenuhi kriteria ekolabel, serta minimum harus memperoleh peringkat proper biru, penggunaan energi listrik, uap dan air sesuai dengan kriteria ekolabel.

Untuk melihat konsistensi penerapan sistern dan standar ekolabel, setiap enam bulan sekali akan dilakukan pengawasan berkala yang memantau efektivitas dalam memproduksi produk berekolabel. Bila ditemukan adanya penyimpangan atau penyalahgunaan logo akan berakibat sertiflkat.dan penggunaan logo ditangguhkan dan produk tersebut harus ditarik dari pasar.

Pada sertifikasi Ekolabel, Industri dituntut benar-benar harus memenuhi persyaratan yang terdapat di dalam kriteria ekolabel Indonesia , mengingat hal ini sangat berpengaruh terhadap produk yang dihasilkan dan pengelolaan lingkungan sekitarnya. Sertifikat Ekolabel dapat diberikan kepada industri apabila produk yang dinilai oleh Lembaga Sertifikasi telah memenuhi standar atau kriteria ekolabel Indonesia, ini dapat dibuktikan oleh industri melalui hasil uji yang telah mereka lakukan ke Lembaga penguji Independen yang telah diakreditasi dan verifikasi uji pada saat penilaian sertifikasi ekolabel.

Sebagai bukti pemenuhan terhadap kriteria ekolabel ini diwujudkan dalam bentuk pemberian sertifikat ekolabel melalui proses sertifikasi. Sertifikasi ekolabel produk merupakan suatu cara pemberian jaminan bahwa produk yang diberikan sertifikat atau lisensi penggunaan tanda ekolabel telah memenuhi standar (kriteria ekolabel)yang ditetapkan.  Bagi produsen yang produknya telah memenuhi kriteria ekolabel (berdasarkan pengujian) dapat mengajukan permohonan sertifikasi kepada lembaga sertifikasi ekolabel (LSE) yang telah mendapatkan akreditas dari KAN. Apabila semua persyaratan telah dipenuhi oleh produsen, maka LSE akan menugaskan tim audit untuk melakukan audit ke perusahaan/ industri pemohon. Setelah selesai melakukan audit, tim akan melaporkan hasil audit kepada LSE yang menugaskan. Setelah hasil audit dievaluasi dan ternyata hasilnya “Ok” memenuhi persyaratan), maka LSE akan menerbitkan 

Sertifikat ekolabel sesuai dengan ruang lingkup yang diminta dan lisensi penggunaanya. Sedangkan apabila hasil audit belum memenuhi persyaratan atau masih ditemukan ketidaksesuaian, maka pemohon harus melakukan perbaikan sesuai dengan temuan hasil audit tersebut. Hasil tindakan perbaikan yang dilakukan oleh pemohon selanjutnya diserahkan kepada LSE untuk diverifikasi oleh tim audit. Apabila hasil verifikasi dinyatakan memenuhi persyaratan/ketentuan yang telah ditetapkan, maka temuan ketidaksesuaian akan ditutup oleh tim audit.  Sertifikat ekolabel biasanya berlaku selama tiga tahun, dan apabila telah habis masa berlakunya dapat diperpanjang kembali. Selama masa berlakunya sertifikat tersebut, LSE akan melakukan survailen kepada produsen/pelaku usaha pemegang sertifikat atau penerima sertifikat ekolabel sekurang-kurangnya satu tahun sekali. Tujuannya adalah untuk melihat konsistensi produsen dalam menerapkan kriteria ekolabel yang ditetapkan. 

Latar Belakang Ekolabel



Ekolabel Indonesia lahir dengan latar belakang bahwa tuntutan konsumen pada perdagangan Internasional semakin meningkat, pola konsumsi dunia juga cenderung mengarah pada Green Consumerism, misalnya di Jepang dikenal dengan sistem Green Purchase Law (Green Koo Nyu Hq) yang diberlakukan mulai April 2006, demand series produk yang berbasis pada kayu baik domestik maupun impor harus dilengkapi dokumen asal usul kayu; dan untuk saat ini pengecekan difokuskan pada 5 jenis barang yang bahan dasarnya menggunakan kayu yaitu kertas, alat tulis, bahan Interior dan furniture. Di Jepang sendiri ekolabel dikenal dengan nama Eco-Mark yang ditangani oleh Japan Environment Association (JEA) dan merupakan anggota Global Ecolabelling Network yang saat ini telah memiliki 26 anggota dari seluruh dunia.

Label atau penandaan pada suatu produk baik berupa gambar atau pernyataan, merupakan alat identifikasi yang baik dan efektif dalam rangka menyampaikan informasi lingkungan pada konsumen. Hal ini disebabkan karena konsumen cenderung lebih mudah melihat gambar atau pernyataan dari suatu produk untuk mengetahui informasi mengenai produk tersebut.