Kamis, 29 Oktober 2015

Dinyatakan tersesat, gadis ini ditemukan sedang berbincang dengan ibu-ibu

Dinyatakan tersesat, gadis ini ditemukan sedang berbincang dengan ibu-ibu

Seorang gadis sedang mencari sebuah rumah di Babakan Lebak, Dramaga dinyatakan tersesat pada hari Kamis (29/10). Kejadian ini diduga kuat akibat ketidak-tahuan dan kesok-tahuan sang gadis.

"Saya berniat pergi ke Asrama Etos Putra Balebak, tapi tidak ada masyarakat yang tahu tempat tersebut, sepertinya tempat tersebut memang tidak terkenal." tuturnya ketika ditanyai perihal kejadian yang baru saja terjadi.

Berdasarkan cerita korban, kejadian ini bermula ketika gadis yang diketahui bernama Jannah (19) ini berniat menemui salah seorang penghuni asrama tersebut. Kesalahan banyak terjadi pada infomasi yang kurang valid yang ia terima dari orang tersebut. Misalnya tidak lengkapnya alamat, hanya menyebutkan di desa Babakan Lebak gerbang hitam nomor 49. Sementara gerbang berwarna serupa banyak ditemui di sekitar perjalanan.

Masyarakat yang tidak tahu pun hanya memberi petunjuk dan akhirnya membuat korban pulang-pergi di sekitar tempat yang sama. Tepatnya di sebuah masjid yang bernama Al Barokah.

Jannah akhirnya bisa ditemukan ketika adzan maghrib berkumandang dan pergi mencari tempat sholat terdekat dari tempatnya.

Ketika ditemui, Jannah sedang berbincang dengan salah seorang ibu-ibu tua mengenai banyaknya jumlah jamaah perempuan di sana. Diketahui bahwa di tempat tersebut setiap kamis malam memang selalu mengadakan yasinan bersama.

Perjalanan tersesatnya diakhiri dengan yasinan bersama. "Selalu ada hikmah di setiap kejadian," begitulah ucapan mengakhiri ceritanya. Berawal dari kejadian tersebut, Jannah bisa bertemu banyak tempat, orang dan pengalaman.

Selasa, 13 Oktober 2015

Sepucuk Surat yang Tidak Tersampaikan

Sepucuk surat yang tidak pernah terkirimkan bagai kata-kata yang tidak terungkapkan. Banyak hal yang ingin dikatakan namun semuanya seolah tertahan. Lidah yang tidak bertulang menjadi kelu tanpa alasan.

Aku mengerti saat itu. Ketika coretan demi coretan itu kian banyak, menumpuk dalam ingatan. Aku hanya bisa menuangkannya melalui tulisan yang hanya ku simpan dalam kenangan.

Siang hari yang panas itu semuanya keluar. Dirimu yang ada dalam kilatan bayangan tampak terlihat dari belakang. Aku menulis surat, membayangkan kita berbincang bersama dan tidak ada yang bisa menghentikannya.

Semuanya. Keluh kesah yang biasanya selalu ku curahkan pada sepertiga malam kini keluar. Tepat dihadapanmu yang menjadi aktor utama dalam peran.

Maafkan aku atas tulisan menyakitkan yang tertulis dalam surat itu. Surat yang tidak pernah ku maksudkan untuk terkirim melalui awan. Aku jahat, ya begitulah persepsi terhadap diri sendiri.

Tapi ada tangan lain yang mendorongku untuk melakukan. Dengan harapan kau bisa interopeksi terhadap dirimu sendiri. Ya, itu yang ku inginkan tapi aku takut bukan itu yang ku dapatkan.

Aku tidak mengerti arti persahabatan. Apakah merasa nyaman atau merasa terabaikan seperti ini? Aku tidak tahu. Dulu, kau yang beritahuku bahwa kita memiliki sebuah ikatan.

Kini aku hanya tersenyum dengan kenangan-kenangan. Betapa perubahan itu sangat tidak membuatku senang. Aku menjelajah dalam impian, berusaha mempertahankan sebuah persahabatan.

Sabtu, 10 Oktober 2015

Jangan Menyerah Menghadapi Masalah

Seseorang pernah berkata bahwa ia menyerah dan merasa tidak cocok dengan kehidupan yang kini ia jalani. Mungkin suatu ketika kita juga pernah merasakan hal tersebut. Seolah kita adalah manusia paling malang yang mendapatkan banyak cobaan. Namun, coba kita pikir ulang kembali hal tersebut.

Masalahnya bukan pada permasalahan yang dihadapi tapi tergantung pada diri kita yang menanganinya. Banyak orang menyerah pada dirinya. Mengeluh jika ia sedang memiliki banyak pikiran, jika ditelaah kembali, apa mengeluh itu dapat membuat tiba-tiba saja permasalah itu hilang? Tentu saja dengan tegas saya jawab TIDAK! Mengeluh itu hanya membuat permasalahan itu semakin rumit, jika itu adalah sebuah permasalan yang biasa, dengan mengeluh permasalan itu nampak semakin kompleks. Hanya ada satu cara menyelesaikan itu semua. Ya, hadapi saja atau istilah dalam bahasa inggris just do it.

Kita tidak pernah tahu kemampuan kita jika tidak mencobanya. Lakukan sajalah, maka kau akan tahu kesalahan apa yang telah diperbuat hingga pemasalahan itu terjadi.

Terkadang kita iri melihat ada orang yang masih dapat tersenyum sementara kita dirundung berbagai macam permasalahan. Berhenti berpikiran seperti itu. Mereka juga memiliki masalah sama seperti kita, namun mereka masih bisa mengetahui cara mensyukuri kehidupan ini dengan selalu terlihat bahagia bagi orang lain. Jadi, masih beranggapan bahwa kau adalah yang termalang? Pernah melihat orang yang tidak memiliki kaki? Pernah melihat orang yang hidup di pinggir jalan? Mereka masih bisa tersenyum, jadi coba pikirkan itu.

Kalian hanya perlu mengingat satu hal. Permasalahan dan solusi itu merupakan satu paketan dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Jadi, jika kita memiliki masalah sesungguhnya telah tercipta solusi dalam menghadapi masalah tersebut. Hanya mungkin tinggal menunggu waktu yang tepat masalah itu akan diselesaikan. Jangan pernah khawatir akan hal tersebut, buktinya dulu juga kita memiliki masalah bukan? Coba pikirkan! Apakah masalah yang dihadapi ketika dulu itu masih tetap ada hingga sekarang? Jika seperti itu tentu diusia yang sudah semakin bertambah itu masalah akan terus menumpuk jika tidak memiliki solusi. Masih berpikiran masalah itu adalah hal yang besar?

Jika diibaratkan masalah adalah sebuah ujian semester yang membuat kita naik ke tingkatan kelas berikutnya. Begitu pula dengan kehidupan. Meskipun tidak begitu jelas derajat yang dimaksud tapi hal ini tampak seperti itu. Tidak aka nada ujian jika kita tidak dikatakan mampu melakukan hal tersebut. Andai kita berada di kelas tiga sekolah dasar tentu kita tidak akan mengikuti ujian semester siswa kelas lima sekolah dasar. Kita akan mengikuti ujian yang sesuai dan orang-orang mengatakan bahwa kita mampu mengerjakan ujian tersebut.

Sesuai dengan syariat yang telah dipelajari dalam agama Islam bahwa Alloh tidak akan melimpahkan sebuah masalah jika kita tidak mampu menyelesaikannya. Jadi sesungguhnya masalah yang kita dapatkan itu karena Alloh tahu bahwa kita bisa menyelesaikan dan akhirnya naik ke derajat yang lebih tinggi lagi.

Jumat, 09 Oktober 2015

Ketika Mahasiswa Lelah

Kuliah adalah dunia yang pasti dimiliki oleh seorang mahasiswa. Berbeda dengan sekolah pada umumnya yang selalu terjadwal dari pagi hingga siang hari. Kuliah lebih fleksibel dalam hal waktu. Kadang suatu hari masuk pagi, siang atau bahkan sore.

Ada beberapa hari yang menyenangkan bagi mahasiswa, yaitu ketika dalam sehari masuk kelas hanya sekali. Tapi tidak sedikit pula ada yang kuliah dari pagi hingga sore hari. Aktivitas yang lainnya pun akan terjadi di malam hari dan membuat lelah di keesokan harinya.

Maka janganlah melihat aneh ketika menyaksikan para mahasiswa yang tumbang ketika perkuliahan berlangsung. Kebanyakkan dari mereka adalah seorang aktivis yang selalu memiliki kegiatan rapat ini itu ketika malam hari. Meskipun tidak semuanya akan seperti itu.

Hal yang tidak menyenangkan adalah ketika seharian dihabiskan dengan kuliah dan ketika mata kuliah terakhir sudah mulai tidak fokus lagi mendengarkan. Badan sudah lelah. Alhasil dosen yang berada di depan pun tidak didengarkan, mereka hanya berharap perkuliahan segera usai dan bisa kembali ke kostan masing-masing untuk beristirahat.

Sesungguhnya berusaha untuk mendengarkan sudah dilakukan, tapi apa daya ketika tubuh sudah lelah dan membutuhkan istirahat. Apalagi ketika sore hari menjelang maghrib hujan turun. Suara dosen pun beradu dengan gemuruh hujan dan akhirnya hanya terdengar pelan. Ketika ditanya mengenai mata kuliah yang barusan disampaikan. Semuanya terdiam. Bukan berarti mengerti, namun bingung hingga tidak tahu harus bertanya mengenai apa?

Tertidur di kelas bukanlah hal yang diinginkan mahasiswa. Rasanya hanya mendengarkan sambil duduk manis di tempat, tanpa bicara, tanpa makan/minum bahkan tanpa bergerak dan dengan kondisi tubuh lelah itu memaksa kami melakukan hal tersebut. Pada awalnya memang fokus mendengarkan, namun beberapa saat kemudian tidak lagi mulai jelas.

Jika boleh diungkapkan. Kami yang mengikuti berbagai mata kuliah dan memiliki banyak tugas dari mata kuliah tersebut itu hingga membuat bergadang semalaman dan akhirnya tidak bisa lagi menahan lelah di kelas. Andai mereka tahu.

Apabila seperti itu rasanya ingin segera menyelesaikan bangku perkuliahan secepat mungkin. Tanpa sadar bahwa dunia pascakampus lebih menantang dari apa yang dipikirkan. Mahasiswa dilatih untuk memanage waktu yang mereka miliki untuk melakukan berbagai hal yang harus dilakukan. Hal tersebut mampu membuat kita tahan banting terhadap dunia luar yang terkesan lebih keras dan kompetitif.

Hal yang bisa dilakukan mahasiwa sekarang hanya menikmati setiap perjalanan yang kami miliki, setidaknya kami masih bisa tersenyum disela-sela kesibukan kami masing-masing.

Kamis, 08 Oktober 2015

Ikut Kontak Jodoh


Image result for kontak jodoh kartun
Kampus menjadi dunia yang baru bagiku. Apalagi di jurusan yang sekarang sedang ku jalani, tentang keluarga. Mau tidak mau setiap hari aku menempa diri bagaimana menjadi seorang ibu yang baik bagi anak kelak.

Aneh rasanya mendengarkan curahan hati teman-temanku yang sepertinya ingin segera menikah. Membicarakan mengenai suami idaman yang mereka cari, cara mereka mengajari anak-anaknya kelak. Aku hanya bisa mendengarkan. Bahkan tak jarang, mahasiswi di jurusan ini menikah terlebih dahulu sebelum diwisuda. Katanya sekaligus mempraktikan apa yang selama ini didapatkan di kuliah.

Tidak terlihat aneh memang, karena pada dasarnya di usia yang sekarang ini wajar saja bila seseorang menikah. Hanya saja aku tidak suka jika hal itu dihubungkan dengan kuliahan.

Suatu hari sekelompok orang di antara kami sangat tertarik mengenai kontak jodoh online yang biasanya beredar. Dengan rasa ingin tahu yang tinggi kami membuka situsnya lalu bertanya-tanya mengenai sistem yang mereka gunakan. Bagaimana orang bisa menemukan jodoh mereka melalui ini? Bahkan wajah serta kepribadian tidak bisa kita ketahui.

Alhasil setelah perdebatan yang cukup panjang itu, akulah yang menjadi korban mereka. Dengan terpaksa aku mengikuti saran untuk mencoba membuat akun di sana. Aku merasa bodoh ketika memasukan akun-akun pribadiku.

Rasanya gila ketika aku berhasil mendaftar. Diantara yang lainnya di situs ini aku tergolong sebagai seorang gadis yang masih terlalu muda untuk mendaftar. Aku hanya berharap tidak akan terjadi apa-apa setelah ini.

Pengalaman yang sangat berharga ketika tiba-tiba saja emailku di penuhi pesan pribadi entah dari siapa. Aku hanya mengabaikannya dan mulai berpikir bagaimana cara menghapus akun di situs itu?

Rabu, 07 Oktober 2015

Pandangan Beda Drama Korea



Image result for icon drama korea 
Drama korea. Drama yang akhir-akhir ini banyak disukai para remaja yang mayoritasnya perempuan. Drama korea memang selalu menyuguhkan cerita-cerita unik dan menarik di setiap episodenya, ditambah aktor yang ganteng dan latar tempat yang menarik membuat pencintanya seolah terbuai dan menanti drama korea –drama korea lainnya.

Pada kenyataannya, meskipun drama korea terkesan sebuah drama bagi para remaja, pencintanya juga ada yang berasal dari kaum intelektual. Contohnya adalah seorang dosen.

Namun, cara pandang serta perspektif dalam menikmatinya tentu berbeda. Jika kebanyakan orang menyukai drama korea karena cerita dan pemainnya yang enak dilihat. Ada beberapa hal yang jarang kita sadari ada di dalam drama korea. Berikut ini adalah beberapa contoh hal yang bisa dirasakan dalam drama korea.

1.      Iklan produk
Apakah kita pernah menyadari jika di dalam drama korea terkadang suka menyelipkan beberapa iklan produk salah satu sponsor mereka? Jika kita tidak menyadari, coba mulai dari sekarang selain menikmati, kita juga sebagai konsumen harus paham mengenai trik-trik produsen memasukan produk mereka. Dengan keapikannya, iklan tersebut dikemas sehingga tidak tampak mengganggu jalannya cerita. Namun terkadang karena produk tersebut ada di dalam drama korea kesayangan anda, tiba-tiba saja ingin membeli produk yang sama dengan pemainnya.

2.      Latar tempat keindahan korea
Tempat-tempat yang dijadikan syuting drama korea sudah tentu ada di negara tersebut. Dalam ceritanya, mereka selalu menyuguhkan tempat-tempat yang biasanya dijadikan sebagai tempat wisata hingga kita melihatnya berulang kali. Dengan seperti itu, korea bisa kedatangan para pelancong dari berbagai negara yang merupakan seorang pecinta drama korea dan antusias mendatangi berbagai tempat wisata yang ada dalam drama korea favoritnya. Meskipun terkadang tempat wisata di sana tidak kalah dengan tempat wisata yang ada di Indonesia. Namun karena sering sekali di perlihatkan sebagai latar, membuat kita menjadi lebih penasaran dengan tempat wisata tersebut.

3.      Budaya korea
Entah mengapa budaya korea itu juga mulai terasa hadir ketika selalu menikmati drama korea. Misalnya saja cara-cara mereka makan, pakaian mereka hingga tulisan dan bahasa terkadang selalu digunakan bagi para kpopers di tanah air. Bahkan kini banyak beredar novel-novel yang menyuguhkan latar serta buday korea yang melekat di dalamnya

4.      Soundtrack
Biasanya, dimulai dari drama korea seseorang bisa mulai menyukai juga lagu-lagu yang berasal dari boyband maupun girlband mereka. Soundtrack yang biasanya muncul ketika adegan-adegan tertentu membuat para pencinta menjadi penasaran dan mencari tahu mengenai lagu tersebut. Dari sanalah dunia permusikan korea menjadi memiliki banyak penggemar.

Sekian penjelasan terkait drama korea dari pandangan yang berbeda. Selalu ada pelajaran yang dapat kita petik di setiap peristiwa. Selamat menonton drama korea.

Selasa, 06 Oktober 2015

Hanya Ingin Adikku Bahagia



Suatu hari, pikiran tentang adik-adik tiba-tiba saja terlintas. Aku kemudian menangis. Entah mengapa rasanya ingin menjadi seorang kakak yang hebat untuk mereka.

Dulu, keputusan itu sudah bulat. Aku ingin bekerja! Aku ingin bisa membantu kedua orang tua dan ketiga adikku yang masih sekolah. Hanya ingin membantu mereka bahagia dengan kehadiranku. Aku ingin ketiga adikku kuliah dengan biaya yang ku dapatkan. Biarlah tentang aku.

Egois memang jika memikirkan yang terbaik tanpa memperdulikan pendapat orang lain tentangku. Orang-orang sekitar di sekolah terus memotivasi supaya aku bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Tapi beginilah aku.

Ketika orang lain sibuk mengikuti bimbingan belajar, aku hanya bisa belajar semampuku di rumah. Sendirian. Ketika orang lain sibuk mencari perguruan tinggi serta jurusan yang ingin mereka masuki, aku sibuk memikirkan cara mereka mendaftar. Ketika orang lain bisa menikmati liburan panjang mereka selepas UN, aku hanya bisa terus berdiam diri di rumah saja.

Apakah aku termotivasi untuk kuliah? Sejujurnya tidak. Aku hanya mengikuti instruksi guru BK di sekolah yang kebetulan dekat denganku. Menceramahiku dan menceritakanku mengenai berbagai kisah kakak tingkat yang juga seperti diriku. Kini mereka semua bisa kuliah. Rasanya akan bahagia jika mendengar bahwa adikku yang beliau ceritakan.

Aku membayangkan adik-adikku yang bisa kuliah dengan beasiswa, mereka bahagia dan tertawa. Itu saja sudah cukup bagiku.

Pengumuman pendaftaran melalui jalur undangan sudah diumumkan. Dengan ragu, aku tidak membukanya sama sekali. Namun berita itu cepat menyebar, guru BK memberitahu mengenai kelulusanku yang tanpa sebab itu. Aku bahkan tidak tahu jurusan apa yang kini ku masuki.

Saat berita itu sampai ke rumahku, aku melihat segores kebahagiaan yang mereka pancarkan di sana. Orangtuaku bahagia dan bangga aku bisa meningkatkan derajat mereka di masyarakat. Adik-adikku kagum tidak percaya. Saat itulah aku memiliki semangat.

Perpisahan memang hal yang tidak aku inginkan. Namun, demi kesuksesan yang akan aku capai aku berani menghadapinya. Banyak hal yang bisa aku ceritakan ketika aku pulang ke rumah, memberitahu mereka dunia kampus yang sekarang ku jalani. Tanpa memberitahu duka-duka yang selama ini menghantui.

Setiap kali pulang, aku selalu menceritakan hal-hal menyenangkan dan prestasi yang ku torehkan di sana. Adik-adikku menjadi termotivasi untuk mengikuti langkahku. Bahagia rasanya ketika mendengar semangat mereka untuk melanjutkan sekolah dan belajar.

Aku ingin menjadi teladan dan mewujudkan mimpi mereka.

Senin, 05 Oktober 2015

Sifat Sahabatmu




Yah. Beginilah rasanya ketika kau hidup bersama dengan orang lain. Mau tak mau kau jadi tahu bagaimana kebiasaan dan sifatnya setiap hari.

Persahabatan memang selalu dimulai dengan sesuatu yang membuatmu nyaman. Ketika pertemuan pertama terjadi, kamu akan mengenal orang tersebut sebagai seseorang yang ramah dan menyenangkan untuk diajak berdiskusi. Namun berbeda halnya ketika semua itu terus berlanjut.

Bagaimanapun, baik aku atau siapapun pasti ingin terlihat baik di mata orang lain. Berusaha sebisa mungkin untuk mempertahankan citra baik sendiri. Salah satunya dengan memiliki sebuah pertemanan, dan kamu merasa cocok di dalamnya.

Hal yang sama juga terjadi padaku. Aku berusaha ramah pada siapapun. Sejujurnya aku tidak pernah bisa sangat dekat dengan seorang teman, aku suka memiliki banyak teman tanpa harus terikat pada siapapun. Harus belajar bersama ataupun bermain bersama.

Hingga suatu hari aku bertemu dengan seseorang. Menurutku ia sangat cocok dengan kepribadianku yang ceria dan mudah bergaul. Kami berteman dan aku memutuskan semoga selamanya akan begitu.

Tapi yah namanya juga manusia yang terkadang memiliki salah. Jujur ku akui suatu hari aku melakukan kesalahan padanya. Semakin lama kita berdiskusi dan saling berbagi pemikiran aku merasa ia yang paling dominan dalam percakapan kami. Entah mengapa aku malah merasa ia sedikit memaksakan aku harus melakukan ini, harus melakukan itu. Aku jadi malas untuk bertanya pendapat padanya lagi.

Suatu hari aku berkata sesuatu mengenai keputusanku. Aku berbicara pada diri sendiri. Entah mengapa ia yang berada di sampingku tiba-tiba berkomentar. Komentarnya biasa saja, namun ada sedikit kesan memaksa di sana yang aku tidak suka. Dengan emosi yang semakin lama semakin memuncak itu aku membanting sesuatu. Awalnya ia malah tertawa, tidak peduli dengan kemarahanku. Akhirnya aku pergi dengan wajah marah.

Aku tidak bisa marah. Namun ketika marah itu datang padaku, aku tidak akan lama memendam semuanya. Setelah pergi, aku menyadari kesalahanku kemudian lalu kembali padanya untuk menjelaskan sikapku. Ku harap ia masih bisa tertawa seperti barusan.

Masih dengan malu akhirnya aku memberitahunya dengan nada yang ku tinggikan. Tidak bermaksud sebenarnya. Tapi gengsi sudah memenuhi pikiranku.

Sejak saat itu ia mulai berbeda padaku. Ia terlihat sama bagi orang lain, tetap ramah dan tersenyum. Sekarang ia lebih sering menyendiri. Ketika aku sengaja ,menyapanya dan bersikap biasa, ia malah cuek padaku. Hingga kemarahanku semakin menjadi.

“Kamu masih marah padaku? Maafkan aku atas kejadian tempo hari, aku tidak bisa marah terlalu lama,” kataku mencoba menekan gengsiku untuk meminta maaf padanya. Namun ia masih saja tetap jutek. Aku menyerah. Aku hanya bisa menyapanya setiap hari seperti biasanya.

Terkadang aku bingung, apakah aku bodoh atau semacamnya? Sebenarnya siapa yang sedang marah pada siapa? Harusnya aku juga marah padanya karena selalu memutuskan apa yang ingin aku lakukan. Tapi sayangnya, aku tidak bisa menjadi pribadi yang jutek seperti dia. Kadang aku merasa tidak adil.

Sempat terpikir padaku jika aku juga harus melakukan hal yang sama padanya supaya ia dapat sadar akan posisiku. Tapi nyatanya, aku tetap berusaha ceria dan ramah seperti biasa. Aku tidak bisa membalas perlakuannya padaku.

Ketika sifatnya yang seperti itu muncul kembali, aku hanya bisa bersabar.