Kampus menjadi dunia yang baru bagiku. Apalagi di jurusan yang sekarang sedang ku jalani, tentang keluarga. Mau tidak mau setiap hari aku menempa diri bagaimana menjadi seorang ibu yang baik bagi anak kelak.
Aneh rasanya mendengarkan curahan hati teman-temanku
yang sepertinya ingin segera menikah. Membicarakan mengenai suami idaman yang
mereka cari, cara mereka mengajari anak-anaknya kelak. Aku hanya bisa
mendengarkan. Bahkan tak jarang, mahasiswi di jurusan ini menikah terlebih
dahulu sebelum diwisuda. Katanya sekaligus mempraktikan apa yang selama ini
didapatkan di kuliah.
Tidak terlihat aneh memang, karena pada dasarnya di
usia yang sekarang ini wajar saja bila seseorang menikah. Hanya saja aku tidak
suka jika hal itu dihubungkan dengan kuliahan.
Suatu hari sekelompok orang di antara kami sangat
tertarik mengenai kontak jodoh online yang biasanya beredar. Dengan rasa ingin
tahu yang tinggi kami membuka situsnya lalu bertanya-tanya mengenai sistem yang
mereka gunakan. Bagaimana orang bisa menemukan jodoh mereka melalui ini? Bahkan
wajah serta kepribadian tidak bisa kita ketahui.
Alhasil setelah perdebatan yang cukup panjang itu,
akulah yang menjadi korban mereka. Dengan terpaksa aku mengikuti saran untuk
mencoba membuat akun di sana. Aku merasa bodoh ketika memasukan akun-akun
pribadiku.
Rasanya gila ketika aku berhasil mendaftar. Diantara
yang lainnya di situs ini aku tergolong sebagai seorang gadis yang masih
terlalu muda untuk mendaftar. Aku hanya berharap tidak akan terjadi apa-apa
setelah ini.
Pengalaman yang sangat berharga ketika tiba-tiba
saja emailku di penuhi pesan pribadi entah dari siapa. Aku hanya mengabaikannya
dan mulai berpikir bagaimana cara menghapus akun di situs itu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar