Sabtu, 13 Juni 2015

Salah Belajar

Hari ini adalah hari kesekian aku akan Ujian. Semalaman aku telah begadang untuk belajar Pengantar Psikologi, salah satu mata kuliah yang aku sukai. Aku optimis bisa dalam ujian kali ini, tidak seperti ujian-ujian sebelumnya yang memusingkan kepala.

Beberapa jam menuju ujian aku bermaksud untuk mandi lebih cepat, karena memang biasanya kamar mandi akan penuh jika aku mandi menjelang waktu menuju ujian.

Tepat di depan kamar aku bertemu tetangga kamarku, maklum lah namanya juga kostan jadi kami tinggal dalam satu rumah.

"Semangat ya yang ujian Pengantar Ilmu Keluarga," katanya padaku dengan nada riang. Dia pun berlalu ke kamar mandi juga, aku terdiam sejenak. Dia bilang Pengantar Ilmu Keluarga? Apa aku salah dengar? Bukankah hari ini ujian Pengantar Psikologi?

Aku berjalan menuju kamar mandi dengan kebingungan.

Bukankah dia itu berbeda jurusan denganku, tapi kenapa dia tahu Pengantar Ilmu Keluarga? pikirku.

Dalam kamar mandi aku masih sibuk berpikir, karena ingin memastikan keraguanku aku mandi lebih cepat.

Setelah tiba di kamar aku mencoba mencari-cari daftar ujian yang ku tuliskan di salah satu buku pelajaran. Betapa terkejutnya aku ketika ku dapati bahwa hari ini memang ujian Pengantar Ilmu Keluarga! Sedangkan Pengantar Psikologi baru akan ujian keesokan harinya.

Aku panik! Melihat waktu menunjukkan tinggal beberapa menit lagi menuju ujian dimulai. Aku segera membuka-buka kembali materi dan beberapa catatan. Bahkan ketika memakai baju pun aku masih sempat-sempatnya membaca.

Akhirnya aku pasrah! Beberapa temanku sudah datang untuk pergi bersama ke tempat ujian. Baiklah, aku pergi sekarang.

"Ceritakan padaku apa yang kau pelajari di Pengantar Ilmu Keluarga?" kataku berharap sedikit bisa memahami jika mendengarkan.

Selama perjalanan menuju tempat ujian aku mendengarkan temanku bercerita hingga akhirnya aku tiba di tempat ujian.

Aku berharap sedikit mengerti materi tadi pagi dan ternyata soalnya essay semua! Saatnya mengarang bebas, aku menangis dalam hati.

Entahlah apa yang sedang ku tuliskan sekarang. Aku hanya berharap tulisanku sedikit agak banyak supaya mendapat nilai yang lumayan, upah nulis.

Detik-detik menuju waktu berakhir beberapa temanku sudah mulai mengumpulkan berkas ujian. Tak sengaja aku lihat lembar jawaban seseorang. Banyak sekali jawabannya, sementara aku? Ah mau ditambahkan apa lagi?

Aku menyerahkan berkas ujianku pada pengawas, entah bagaimana nanti hasilnya. Setidaknya aku sudah berusaha.

Pengumunan hasil ujian dibagikan. Nilaiku memang sesuai dugaan akan sedikit mengecewakan tapi tidak ku kira orang yang menjawab dengan jawaban yang panjang itu memiliki nilai di bawahku.

Tapi semua ada hikmahnya, malam harinya aku bisa tidur nyenyak karena sudah belajar Pengantar Psikologi.

Catatan :
Kejadian sebelum ujian Pengantar Ilmu Keluarga.

"Jan, minjem buku Pengantar Ilmu Keluarga," kata seorang teman yang tiba-tiba saja membuka pintu kamarku. Kami satu kostan juga.

"Ada di atas meja, ambil saja," kataku masih sibuk berkutat dengan buku Pengantat Psikologi.

"Oke, aku pinjam ya," katanya kemudian mengambil buku itu di meja belajar lalu pamit pergi.

Aku bergumam pelan, "Rajin sekali sudah belajar Pengantar Ilmu Keluarga," dan kejadian pagi itu pun terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar