Jumat, 19 Juni 2015

Terbawa Bis yang Salah

Hari sudah sore setelah aku keluar dari ruang ujian. Ah, menyenangkan sekali karena barusan adalah ujian terakhirku di semester ini. Aku bisa menikmati liburanku yang menyenangkan.

Aku berjalan menuju kostanku yang sudah tidak jauh lagi. Tiba-tiba aku melihat sebuah bus IPB tidak jauh dari sini. Aku bermaksud menaikinya.

IPB memiliki fasilitas bus bagi mahasiswa, karena memang IPB itu cukup luas. Ada beberapa fakultas yang memang jauh dari tempat-tempat kost mahasiswa. Namun, jam berkelilingnya hanya tertentu saja. Jadi, jarang menemukan bus IPB jika bukan saat-saat jam kuliah.

Aku beruntung menemukannya saat pulang. Aku pun berniat menaikinya hanya untuk berkeliling saja, merayakan kesuksesanku ujian barusan.

Aku sengaja menaikinya dari pintu belakang dan duduk paling belakang. Aku ingin menikmati keliling IPB dari belakang.

Namun, ada yang aneh. Kenapa penumpangnya ibu-ibu semua? Ah, aku tidak perli merisaukan itu. Aku hanya ikut sekali saja berkeliling.

Bus mulai melaju, aku menikmatinya. Jalannya memutar dan berjalan menuju depan gerbang IPB. Ada beberapa ibu-ibu lagu yang masuk dari gedung kantor IPB.

Aku merekam dari dalam bis. Aku memberhentikan rekamanku ketika menyadari bis mulai keluar dari gerbang IPB menuju jalan raya. Biasanya juga jalurnya tidak pernah keluar kampus. Apa yang terjadi?

Aku menyentuh pundak ibu berkerudung merah di depanku.

"Ibu, ini mau kemana?" Tanyaku pada akhirnya.

Dia melihatku, "Kamu mahasiswa?" Aku mengangguk. "Ini bis karyawan."

Aku panik. Oh ini bis yang sering mengantarkan para karyawan pulang pergi. Apa bedanya dengan bis mahasiswa?

"Jadi bagaimana bu? Saya bermaksud pergi ke kostan," Aku bingung.

"Begini saja, jika di depan bank ada yang naik lagi. Ade buru-buru turun."

Jika? Jika tidak ada? Aku berdoa dalam hati supaya bisnya berhenti lebih awal.

Alhamduillah berhenti.

"Cepat turun de nanti terbawa lagi," secepat kilat aku turun dari bis. Kemudian bis melaju lagi.

Aku menatap kepergian bis tersebut. Mereka pergi kemana ya? Kenapa tidak naik saja? Nanti juga kembali lagi ke sini? Pikirku.

Sudahlah, yang penting sampai ke kostan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar