Minggu, 13 Desember 2015

Adikku Iri

Ruangan yang cukup panas itu membuat aku selalu saja mengalihkan perhatianku padaponsel yang sekarang ku pegang. Tidak ada pesan yang masuk sama sekali. Aku memang tidak sedang menunggu jawaban seseorang.

Tiba-tiba sebuah pesan masuk. Pesan singkat itu berasal dari adik keduaku: Nurfatma Rohimah. Inti dari pesannya ia mengatakan bahwa dirinya sedang iri pada kakaknya.

Beberapa hari yang lalu, ketika aku mendapatkan rejeki lebih aku membelikan kuota internetan untuk adikku Siti Aminah Nursyaidah yang kini sudah kelas 3 SMA. Yah, wajar saja dengansegala tugas dan rutinitas di sekolah ia pasti membutuhkan koneksi internet untuk mempermudah pekerjaannya. Setelah ia selesai melaksanakan Ujian Akhir Sekolah, aku sengaja memberikan kuota internet sebagai hadiah.

Setelah kejadian tersebut ternyata ada yang iri karena aku hanya memberikan kuota pada seorang adik saja. Dialah orang yang mengirimiku pesan siang ini. Isinya curahan hati, katanya ia juga ingin bisa internetan dan mencari informasi. Aku mengiyakan permintaannya dan ia menyuruhku untuk secepatnya membelikan. Maklum saja sudah kelas 3 SMP jadi sudah remaja.

Begitulah, terkadang jika ingin membelikan sesuatu untuk adik mungkin harus dibelikan semuanya saja supaya tidak ada yang saling iri satu sama lain. Beginilah nasib seorang kakak tunggal yang memiliki tiga adik perempuan dengan jarak usia yang tidak terpaut jauh.

Sekarang aku menunggu untuk adik ketigaku: Nurulkarimah Latifah yang sekarang sudah kelas 1 SMP. Mungkinkah ia juga akan iri? Kita lihat saja nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar