Hari sabtu itu aku berada diantara agenda, diantaranya adalah mengikuti seminar kepemimpinan di kampus atau seminar kepenulisan Forum Lingkar Pena di D’Jampang. Setelah memikirkan berulang kali dan akau tidak mungkin berada di tempat yang berbeda dalam waktu yang sama, akhirnya aku memutuskan untuk ikut pelatihan kepenulisan. Alasannya karena kini saya sudah tahu minat dan bakat saya di bidang kepenulisan dan ingin mengingkatkan kapasitasnya.
Sejujurnya, aku tidak pernah pergi
jauh di kota perantauan ni. Tapi kali ini pelatihannya berada di daerah parung.
Untungnya, aku tidak tersesat dan salah masuk angkot. Berbekal informasi dan
estimasi waktu akhirnya aku datang tepat waktu di sana.
Aku sangat tertarik dengan daerah
D’Jampang dan sekitarnya, karena terdapat berbagai macm fasilitas dari Dompet
Dhuafa. Sebuah lembaga yang kini juga menaungiku di Beastudi Etos di Kampus.
Namun, sayang sekali waktunya tidak cukup untuk berjalan-jalan ke sana.
Pelatihan ini diisi oleh seorang
penulis yang telah menerbitkan lebih dari 50 buku, sungguh angka yang fantastis.
Pasalnya, satu buku yang ingin ku terbitkan sampai sekarang belum terealisasikan
dalam bentuk novel. Dari beliau aku belajar banyak hal, diantaranya yang paling
kena di hati adalah penulis adalah penulis meskipun belum membukukan karyana. Hal
tersebut sungguh kini memicuku kembali untuk tetap menghasikan sebuah karya
tulisan.
Tujuan kitadalam menulis harus
diperbaiki lagi. Karena penulis itu bukan berarti harus membukukan tulisan maka
jika kamu memiliki sebuah tulisan, cetak saja sendiri dan simpan di
perpustakaan pribadi.. meskipun tidak ada yang membaca, setidaknya orang-orang
terdekat akan membaca karyamu. Mungkin, generasi penerusmu juga akan
membacanya.
Alasan dari jaman dahlu kala kita
menulis adalah supaya kita bisa dikenal, orang-orang tahu bahwa dulu saya itu
ada. Yang terpenting bukanlah dunia tahu kamu ada, melainkan anak-cucumu nanti
tahu bahwa dahulu kamu pernah menghasilkan sebuah tulisan.
Kini semangatku dalsm menulis
seolah meninggi kembali. aku ingin menghasilkan karya, apapun itu. meskipun
suat hari nanti tidak bisa dibukukan karena sekarang penerbitan buku sudah
memiliki banyak naskah yang akan dibukukan. Kamu bisa mencetaknya sendiri dan
menyimpannya untuk dirimu sendiri.
Menulis bukanlah sebuah bakat,
melainan keterampilan yang akan semakin baik jika diasah. Jika setiap kali aku
menulis, maka tulisanku akan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Abaikan saja
apabila ada yang mengkritik tulisan jelekmu. Jadikan sebuah pelajaran supaya tulisanmu
lebih baik dari sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar