Senin, 07 Desember 2015

Menulis dan Menulis lagi




Hari sabtu itu aku berada diantara agenda, diantaranya adalah mengikuti seminar kepemimpinan di kampus atau seminar kepenulisan Forum Lingkar Pena di D’Jampang. Setelah memikirkan berulang kali dan akau tidak mungkin berada di tempat yang berbeda dalam waktu yang sama, akhirnya aku memutuskan untuk ikut pelatihan kepenulisan. Alasannya karena kini saya sudah tahu minat dan bakat saya di bidang kepenulisan dan ingin mengingkatkan kapasitasnya.

Sejujurnya, aku tidak pernah pergi jauh di kota perantauan ni. Tapi kali ini pelatihannya berada di daerah parung. Untungnya, aku tidak tersesat dan salah masuk angkot. Berbekal informasi dan estimasi waktu akhirnya aku datang tepat waktu di sana.

Aku sangat tertarik dengan daerah D’Jampang dan sekitarnya, karena terdapat berbagai macm fasilitas dari Dompet Dhuafa. Sebuah lembaga yang kini juga menaungiku di Beastudi Etos di Kampus. Namun, sayang sekali waktunya tidak cukup untuk berjalan-jalan ke sana.

Pelatihan ini diisi oleh seorang penulis yang telah menerbitkan lebih dari 50 buku, sungguh angka yang fantastis. Pasalnya, satu buku yang ingin ku terbitkan sampai sekarang belum terealisasikan dalam bentuk novel. Dari beliau aku belajar banyak hal, diantaranya yang paling kena di hati adalah penulis adalah penulis meskipun belum membukukan karyana. Hal tersebut sungguh kini memicuku kembali untuk tetap menghasikan sebuah karya tulisan.

Tujuan kitadalam menulis harus diperbaiki lagi. Karena penulis itu bukan berarti harus membukukan tulisan maka jika kamu memiliki sebuah tulisan, cetak saja sendiri dan simpan di perpustakaan pribadi.. meskipun tidak ada yang membaca, setidaknya orang-orang terdekat akan membaca karyamu. Mungkin, generasi penerusmu juga akan membacanya.

Alasan dari jaman dahlu kala kita menulis adalah supaya kita bisa dikenal, orang-orang tahu bahwa dulu saya itu ada. Yang terpenting bukanlah dunia tahu kamu ada, melainkan anak-cucumu nanti tahu bahwa dahulu kamu pernah menghasilkan sebuah tulisan.

Kini semangatku dalsm menulis seolah meninggi kembali. aku ingin menghasilkan karya, apapun itu. meskipun suat hari nanti tidak bisa dibukukan karena sekarang penerbitan buku sudah memiliki banyak naskah yang akan dibukukan. Kamu bisa mencetaknya sendiri dan menyimpannya untuk dirimu sendiri.

Menulis bukanlah sebuah bakat, melainan keterampilan yang akan semakin baik jika diasah. Jika setiap kali aku menulis, maka tulisanku akan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Abaikan saja apabila ada yang mengkritik tulisan jelekmu. Jadikan sebuah pelajaran supaya tulisanmu lebih baik dari sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar