Pernahkah kamu menjadi seseorang
yang terabaikan? Merasa tidak dianggap
atau merasa diri hanya sekedar menjadi aksesoris dalam sebuah tim? Jika
jawabannya adalah iya, tenang saja kamu tidak sendirian merasakan hal seperti
itu.
Saya juga merasakan hal yang sama. Menyedihkan
memang, membuat tidak nyaman ketika kami sedang bekerja bersama-sama. Saya
hanya melakukan sesuatu yang sia-sia, berhati-hati dalam melakukan sesuatu
karena takut dianggap salah dan mengikuti langkah mereka pergi supaya bisa
diberi pekerjaan dan dapat setidaknya membantu. Selanjutnya, saya hanya
berjalan-jalan melihat tim lain yang juga sedang bekerja sama, rasanya iri
melihat kebersamaan mereka.
Kejadian itu selalu berulang setiap
pekannya. Beberapa hal saya lakukan sebelum memulai bekerjasama dalam sebuah
tim yaitu mempersiapkan diri dan juga hati, karena mau bagaimana pun terkadang
hati ini merasakan sakit ketika pekerjaan hanya diambil alih oleh beberapa
orang saja, saya bingung mengerjakan apa karena tidak ada pembagian kerja yang
jelas. Sementara itu, orang yang melakukan pekerjaan juga seringkali
menggerutu, saya takut itu tertuju pada saya sendiri. Saya terlalu sensitive
dan tidak enakan pada orang lain.
Saya suka kerja dalam tim. Saya
juga suka membagi tugas menjadi beberapa bagian yang dilakukan oleh beberapa
orang. Namun dalam tim ini saya merasa tidak memiliki hak melakukan hal
tersebut. Alasan yang bisa saya tangkap adalah, tidak ada kepercayaan dalam
melakukan sesuatu pada orang lain. Maka dari itu, pekerjaan apapun terkadang
dikerjakan sendiri.
Padahal saya mampu. Padahal saya
juga bisa melakukannya. Saya tidak melakukan apapun karena memang tidak ada
instruksi yang jelas dan rasa tidak percaya itu membuat saya selalu tidak
mendapat bagian yang seharusnya. Cara melakukan hal tersebut hanyalah dengan
berusaha membuktikan kesalahpahaman itu. Bahwa saya juga mampu melakukannya
jika anda percaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar